Pelindo Sibolga Didemo Gempar, Minta Manager Dicopot Diduga Sarat Korupsi

Pelindo Sibolga Didemo Gempar, Minta Manager Dicopot Diduga Sarat Korupsi
Keterangan foto: Aksi unjuk rasa Germas di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Sibolga, Kamis (6/231/2025). Milson Silalahi/Pijar Tapanuli.

Sibolga, Pijar Tapanuli - Pelindo Sibolga didemo oleh Gerakan Masif Perjuangan Rakyat (Gempar) yang merupakan kolaborasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan Gerakan Mahasiswa Kristen (GMKI) Sibolga pada Kamis (6/2/2025) di depan pintu keluar Pelindo Sibolga.

Aksi puluhan pendemo yang menyambangi pintu keluar kantor Pelindo Sibolga yang terletak di jalan Horas, Kecamatan Sibolga Sambas, tampak massa melakukan orasi dan membawa spanduk yang bertuliskan "Usut Tuntas Dugaan Kasus Korupsi di tubuh Pelindo". 

Terlihat aksi ini dikawal ketat pihak kepolisian resor (Polres) Sibolga, petugas KSOP, dan intel Angkatan Laut (AL) guna mengantisipasi adanya tindakan anarkis. 

Para pemuda ini menuntut agar General Manager (GM) PT. Pelindo Regional 1 untuk melakukan inspeksi dijajaran Pelindo Sibolga serta mencopot General Manager dan Manager Bisnis Teknik Pelindo Sibolga karena menjamurnya dugaan pungli yang terjadi di Pelabuhan Sibolga. 

"Kita berharap pihak BUMN untuk menindak pelaku penyelewengan di wilayah PT. Pelindo Sibolga yang diduga menjadi sarang pungli. Begitu juga dengan kenaikan tarif pass masuk," kata Indra Ziliwu selaku koordinator aksi. 

Mereka juga menuntut agar Pelindo menghentikan pengutipan jasa dermaga yang tidak memiliki dasar hukum. 

"Meminta kepada jajaran penengak hukum untuk melakukan penyelidikan dan
penyidikan terkait dugaan kasus korupsi yang ada di tubuh PT. Pelindo
Sibolga," kata Simon Situmorang. 

Kenaikan tarif pass ini, lanjutnya, tidak disertai dengan pelayanan yang baik terhadap pengguna jasa. Dari keluhan penumpang, mereka menyampaikan sikap arogansi yang ditunjukkan, jauh dari pelayanan humanis. 

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya pihak Pelindo memberikan waktu untuk bertemu dàn berdialog dengan beberapa perwakilan pengunjuk rasa. 

Dalam pertemuan dengan 5 orang perwakilan pengunjuk rasa yang diwakili, Binahati Jiliwu, Simon Situmorang, Daulay, dàn dua orang dari GMKI Sibolga, pihak Pelindo, GM Pelindo Sibolga, Aulia Rahman didampingi Humas Friska Purba, juga hadir Wakapolres Sibolga, KSOP syafrizal dan personil TNI AL terlihat bahwa GM Pelindo Sibolga  menanggapi santai terkait aksi damai ini. 

Ia katakan bahwa Pelindo Sibolga siap menerima aspirasi dari masyarakat. Pihaknya juga nenyampaikan akan melakukan pembenahan dalam tubuh perusahaan yang mengelola Pelabuhan Indonesia. 

"Nanti kita benahi. Dan secepatnya, kita akan melakukan pembinaan," pungkasnya.

Dalam pertemuan tersebut juga terungkap adanya keberatan dari beberapa wartawan, bahwa pihak pelindo sibolga sàngat sulit untuk dapat memberikan informasi dua arah terkaqit  kebijakan Pelindo Sibolga.

"Jika ada wartawan yang ingin konfirmasi, tentu kami seleksi dulu, baik kebenaran wartawannya maupun medianya," jelas aulia, yang langsung disambut wartawan, bahwa seleksi yang dilakukan dirut pelindo sibolga untuk kelayakan suatu konfirmasi berita adalah menyalahi UU pers no.40 tahun 1999, dan bukan kewenangannya untuk menyeleksi terhadap tugas tugas wartawan untuk pemberitaan.(son)